Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Studio Bentuk 1

Ini tugas besar pertamaku. Waktu itu tugas besar pra UTS. Dan temanya adalah "Ruang Belajar Terbuka".
Sebelumnya biar ada referensi kita survey dulu ke UGM untuk melihat area belajar terbuka. Tepatnya yaitu di Gedung Pasca Sarjana atau Gedung Teknik Arsitektur UGM.
Nah ini foto Gedung Teknik Arsitektur UGMnya. 


Gambarannya aja ada 3 ruang belajar terbuka disitu. Ada kolam di tengah tengah area belajar yang dikelilingi oleh banyak pepohonan yang rindang. dan yang paling unik dan yang paling menarik adalah jalan atau alur yang melingkar - lingkar mengikuti alur dan kontur tanah yang yang naik turun. Area belajar terbuka ini tempatnya tepat ditengah - tengah yang disekelilingnya ada bangunan kelas bertingkat.
Alhasil inilah desain awal maket ruang belajar terbuka. 



Desain awal ini memang agak terlihat ancur (banget). Bukan terlihat seperti area belajar terbuka tetapi lebih ke desain sebuah pedesaan - my dosen said. hehe
Dan akhirnya setelah dikritik ini itu dan diberikan petuah yang berkesan banget akhirnya maket desain akhir jadinya seperti ini.


Beberapa hal yang diganti yaitu area pada kolam yang diberikan tingkatan dan ada pohon - pohon mengelilinginya, atap area belajar yang menggunakan atap pelana biasa yang ditambahkan atap tambahan sebagai naungan yang mneggunakan konsep green roof juga ada jalan setapak yang diberikan atap yang dibawahnya terdapat kolam serta beberapa atapnya yang menggunakan konsep green roof. 

Konsep maket itu sendiri yaitu ruang belajar terbuka yang areanya terdapat pepohanan juga taman. Maksudnya adalah supaya terciptanya lingkungan yang asri dan sejuk. Lokasi site itu sendiri adalah menggunakan site dari taman yang ada di Universitas Teknologi Yogyakarta tepatnya di kampus 1. 

Dari maket saya tersebut saya menggunakan beberapa teori. Teori tersebut adalah : Sumbu, Simetri, Hirarki, Linier juga Unity.
Pada teori Sumbu diterapkan pada tatanan ruang belajar itu sendiri. Sumbu itu sendiri berarti garis yang terbentuk oleh dua buah titik di dalam ruang dimana terhadapnya bentuk - bentuk dan ruang - ruang dapat disusun menurut cara yang teratur ataupun tidak teratur.
Linier pada maket yaitu terdapat pada area jalan setapak (tanpa penutup/atap). Dimana linier itu sendiri berarti serangkain bentuk yang disusun secara berurutan di dalam sebuah baris. 
Yang berikutnya yaitu Hirarti. Hirarki berarti sebuah bentuk atau ruang yang signifikan dengan menggunakan perbedaan ukuran, bentuk, dan perletakan terhadap elemen - elemen lainnya. Artinya adalah ada benuk yang lebih menonjol dari pada lain. Di dalam maket ini terdapat kolam yang menjadi pusat di dalam area tersebut. 
Dan yang terakhir adalah Unity. Unity itu sendiri berarti ada bentuk yang bersifat sama ataupun ada yang menghubungkan satu sama lain. Di dalam maket ini terdapat pada jalan setapak yang saling menghubungkan satu yang lain. 

Oke, akhir kata maaf jika di dalam tulisan saya ini terdapat salah - salah kata yaa. hehehe :) :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Arsitek Asia "Ridwan Kamil (Indonesia)"

Mochamad Ridwan Kamil, ST. MUD.

Lahir di Bandung 4 Oktober 1971. Berlatar belakang sebagai seorang arsitek, dosen dan aktivis sosial yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Bandung periode 2013 - 2018.
Beliau menyelesaikan pendidikan tingginya di jurusan Arsitektur ITB dan lulus S2 di University of California Berkeley.  

Setelah lulus S2 dari University of California, Berkeley, Ridwan Kamil melanjutkan pekerjaan profesional sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat. Sebelumnya Ridwan Kamil memulai karir bekerjanya di Amerika sesaat setelah lulus S1, akan tetapi hanya berkisar empat bulan ia pun berhenti kerja karena terkena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia saat itu. Tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. 
Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung, serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).

Salah satu karya Ridwan Kamil yang terkenal yaitu kediaman pribadinya yang dikenal dengan sebutan Rumah Botol.
Ventilasi rumah ini terbuat dari  tiga puluh ribu botol Kratingdaeng. Ridwan Kamil ingin  membuktikan bahwa sampah bisa disulap menjadi indah. Rumah hasil karya Ridwan Kamil ini tidak cukup mendapat acungan jempol saja, rumah uniknya mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia (Building Construction Information Asia). Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu ternyata berhasil menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan Cina.


Bermula dari ide saat  melihat pekerja bangunan di rumahnya yang sering minum minuman berenergi, ide memanfaatkan botol bekas pun muncul. Ridwan Kamil  menghabiskan 30.000 botol bekas untuk membangun rumahnya, yang berdiri di atas tanah seluas 373 meter persegi, di kawasan Cigadung Selatan. Botol-botol bekas yang digunakan sengaja dipasang di tempat yang dilalui sinar matahari, tujuannya adalah untuk menangkap dan membiarkan sinar matahari tersebut dapat tembus ke dalam rumah. Dindingnya yang terbuat dari kaca, membuat sinar matahari lebih mudah masuk sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari. Selain ramah lingkungan, rumah botol juga berjasa dalam penghematan energi dan mengurangi dampak pemanasan global. 

Sebagian karya Urbane Ridwan Kamil:
  • Universitas Tarumanegara Kampus 1, Jakarta (2005)
  • Mesjid Agung Sumatra Barat, Mahligai Minang (2006)
  • Paramount Lakes Gading Serpong, (2006)
  • Hotel Santika Premiere, Medan (2007)
  • Jembatan Westdrain Ancol, Jakarta (2007)
  • Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, Kab. Bandung Barat (2008)
  • Springhill Royal Residences, Jakarta (2008)
  • Kantor BUMN, Jakarta (2008)
  • Museum Tsunami Aceh-Rumoh Aceh, NAD (2010)
  • Harris Hotel Bogor, Bogor (2011)
  • Masjid Al-Azhar, Summarecon, Bekasi (2013)
  • Masjid Emerald Bintaro, Tangerang (2013)
Arsitektur :
  • Bandung Creative Park Project : Taman Cikapayang Dago
  • Masjid Merapi, merupakan proyek sosial yang menggunakan abu letusan gunung merapi dikonversi menjadi batako.
  • Rumah Gempa Padang, Proyek sosial ini merupakan pembangunan rumah-rumah tahan gempa dengan material kayu dan bambu lokal.
  • Lampu Botol (Walking Brain).
  • Bottle House, rumah yang dirancang dengan konsep ‘courtyard house’ dibangun dengan lebih dari 30000 botol bekas.
  • Museum Tsunami Aceh. Museum ini merupakan hasil desain karya sayembara pada tahun 2007 untuk memperingati musibah Tsunami

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS